Kenapa Katolik, Katolik Kenapa

Posted on Juni 8, 2021

0


Orang-orang yang beragama Katolik mengimani bahwa Yesus adalah Tuhannya, juru selamatnya, dan kepada siapa mereka akan berjumpa setelah kematian. Ada beberapa hal yang menjadi ciri Katolik. Yang saya baru pelajari adalah sebagai berikut:

  1. Tuhan yang mewujud menjadi manusia

Istilah teologinya adalah “inkarnasi”. Orang Katolik percaya bahwa Tuhan–yang sejatinya berada di luar batasan ruang waktu–bukanlah makhluk ilahi yang jauh di atas sana tak tersentuh oleh manusia lemah. Tuhan berkenan mewujud menjadi manusia dan ikut menjalani ruang waktu bersama kita manusia. Tentunya ini dibuktikan dengan kehadiran Yesus sebagai manusia yang dilahirkan, menjalani kehidupan, lalu mati dalam kesengsaraan di kayu salib. Setelah bangkit mengalahkan maut dan naik ke surga, Yesus masih ada di dalam diri orang Katolik. Dia tahu segala pergumulan dan pikiran manusia karena Dia juga senantiasa hadir disitu. Umat Katolik menyambut perwujudan inkarnasi Yesus ini ketika menerima sakramen Ekaristi di gereja melalui roti yang dimakannya ketika komuni.

Jadi, orang Katolik tidak percaya pada Tuhan yang sangat jauh di awang-awang. Tidak juga percaya pada Tuhan yang bersifat Deisme, yang artinya “setelah menciptakan alam semesta dan manusia lalu pergi menjauh begitu saja”.

2. Mediasi

Mediasi adalah perantaraan. Karena Yesus lahir dari Bunda Maria, maka sosok Maria merupakan figur sakral bagi umat Katolik karena Bunda Maria lah yang menjadi perantara atau mediator antara Tuhan dengan manusia. Tanpa peran Bunda Maria, Yesus tidak akan pernah lahir ke dunia yang ndak karu-karuan ini. Maka sekarang kita tahu betapa umat Katolik sangat memuja dan menyembah Bunda Maria. Namun bukan berarti umat berdoa kepada Bunda Maria lho ya. Yang benar adalah bahwa mereka berdoa bersama Bunda Maria kepada Tuhan Yesus.

3. Percaya Tritunggal

Tritunggal adalah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Tiga pribadi yang masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya namun hadir sebagai Tuhan yang esa. Untuk memahami konsep ini, kita bayangkan seorang yang sedang berbicara. Orang itu bisa disetarakan dengan Bapa, sementara kata-kata yang diucapkannya adalah Putra (Yesus), dan udara yang membawa kata-kata tersebut adalah Roh Kudus. Si orang, sang kata, dan sang udara itu tentu tidak sama; masing-masing adalah entitas yang berbeda. Namun, ketiganya menjadi satu (esa), yaitu seseorang yang sedang berbicara.

Itu sebabnya seorang Katolik akan mengawali doanya dengan membuat tanda salib dan mengucap: “Demi nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus”.

Itulah sekelumit ciri orang Katolik yang saya tahu.

Posted in: Uncategorized